Mengenal Inbound & Outbound Logistik : Definisi, Proses, Perbedaan

Inbound dalam logistik, seperti yang didefinisikan oleh Bowersox dalam Manajemen Logistik Rantai Pasokan, memiliki dampak yang signifikan pada kinerja produksi. Inbound berkaitan dengan manajemen material dan bahan baku yang bertujuan untuk memastikan bahwa produksi memiliki input yang diperlukan tepat waktu dan di tempat yang tepat. Oleh karena itu, inbound logistik bertanggung jawab untuk menjamin fleksibilitas pasokan bahan baku dan persediaan. Dalam perspektif inbound logistik, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kinerja produksi, yaitu biaya, kecepatan, dan konsistensi pengiriman.

Sementara itu, tradefinanceglobal.com mendefinisikan inbound sebagai proses logistik masuk yang melibatkan pergerakan bahan dan barang dari sumber luar ke dalam perusahaan. Selama proses ini, persediaan dipesan, diterima, disimpan, diangkut, dan dikelola. Fokus inbound logistik, seperti yang dijelaskan oleh sumber yang sama, adalah aspek pasokan dalam persamaan penawaran-permintaan.

Outbound logistik

Selain inbound, dalam rantai pasok dan jasa pengiriman barang, terdapat juga outbound yang dijelaskan dalam buku Manajemen Logistik Bisnis: Perspektif Rantai Pasokan sebagai kegiatan untuk memenuhi permintaan dari konsumen akhir. Menurut corporatefinanceinstitute.com, outbound adalah tugas dan aktivitas yang terkait dengan pemindahan produk ke pengguna akhir.

Tugas-tugas logistik ini, juga merujuk pada corporatefinanceinstitute.com, umumnya berlaku bagi pelaku yang beroperasi di hilir, yang biasanya merupakan pihak terakhir dalam rantai pasokan. Tugas-tugas tersebut mencakup penyimpanan inventaris yang diproduksi, pengangkutan barang manufaktur ke titik penjualan, dan kadang-kadang pengiriman serta penanganan produk khusus kepada pengguna akhir.

Perbedaan inbound dan outbound

Melalui definisi di atas, kita dapat membedakan perbedaan antara inbound dan outbound dalam bidang logistik. Namun, untuk lebih detail, berikut ini beberapa perbedaan kedua istilah tersebut:

1. Bahan mentah atau barang setengah jadi vs. produk jadi
Inbound biasanya berkaitan dengan tugas memastikan pengadaan produk atau sumber daya, sedangkan outbound mengacu pada distribusi produk jadi (atau setengah jadi) ke distributor, pengecer, atau konsumen akhir.

2. Beli vs. jual
Inbound logistik bertanggung jawab untuk mengelola akuisisi produk, sedangkan outbound logistik bertanggung jawab untuk memasarkannya. Operasinya berbeda. Jika inbound melibatkan komunikasi perusahaan dengan pemasok (sumber produksi), outbound akan berkomunikasi dengan pelanggan akhir (atau mungkin juga dengan distributor).

3. Penerimaan vs. pengiriman
Dalam bidang logistik, ini adalah dua operasi penting dalam rantai pasokan.

Terkait dengan inbound logistik, proses penerimaan mencakup pengelolaan armada transportasi, pembongkaran barang, pelabelan produk, dan kontrol stok.

Sementara dalam tahap pengiriman, yang terkait dengan outbound logistik, tugasnya adalah mengkonsolidasikan pesanan dan memuatnya ke kendaraan pengangkut berdasarkan rute dan faktor lainnya. Barang-barang kemudian dikirim ke pusat distribusi atau langsung ke pelanggan akhir.

Proses-proses yang terjadi saat inbound

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aktivitas atau proses yang terjadi saat inbound meliputi langkah-langkah seperti memesan, menerima, menyimpan, mengangkut, atau mengelola semua barang yang masuk.

Secara lebih detail, netsuite.com menjelaskan kegiatan yang terjadi saat inbound dalam bidang jasa pengiriman barang sebagai berikut:

  1. Pengadaan: Mengidentifikasi dan mengevaluasi pemasok potensial, memperoleh penawaran harga, bernegosiasi dengan dan mengelola pemasok.
  2. Pemesanan/pembelian: Membeli barang dan bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam jumlah yang tepat dan waktu yang tepat.
  3. Transportasi: Memutuskan apakah akan menggunakan truk, pesawat terbang, kereta api, atau metode lain untuk memindahkan barang. Aktivitas ini juga melibatkan pemilihan kecepatan pengiriman untuk pasokan yang masuk, mengontrak pihak ketiga, serta bekerja sama dengan vendor terkait harga dan rute.
  4. Penerimaan: Menangani kedatangan material baru, kemudian memastikan kesesuaiannya dengan pesanan.
  5. Penyimpanan/gudang: Mengelola bahan sebelum dikirim ke manufaktur atau pemenuhan pelanggan. Departemen ini bertanggung jawab untuk memastikan barang ditempatkan di lokasi yang tepat.
  6. Manajemen inventaris: Menentukan jenis dan jumlah bahan baku/barang yang harus disimpan dan tempat penyimpanannya.
  7. Pelacakan: Memeriksa secara rinci setiap pesanan yang masuk, seperti lokasi dan dokumen dalam bentuk tanda terima.
  8. Logistik terbalik atau reverse logistics: Mengembalikan barang dari pelanggan karena alasan seperti pengembalian, cacat, masalah pengiriman, atau perbaikan. Proses ini juga dapat melibatkan kewajiban untuk mendaur ulang bahan yang sebelumnya dikirim.

Inbound merupakan bagian yang vital dalam sistem logistik, terutama pada tahap awal dalam sistem rantai pasok.

OUR NEWS

NEW BLOG POST

magnifier linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram